Apakah Allah Turun Kelangit Dunia Dengan DzatNya ataukah Tidak?

Apakah Allah Turun Kelangit Dunia Dengan DzatNya ataukah Tidak? 

Tidak dipungkiri, sebagaimana penjelasan Syaikh Shalih Alu Syaikh hafizhahullah bahwa ada perbedaan 3 pendapat dikalangan Ahlussunnah, tentang: ``apakah Allah turun bersama dzatNya ataukah tidak?!``

Pendapat 1:
 Allah itu turun dengan DzatNya,
Ini pendapat ahlul hadits. 

Pendapat 2:
Tidak boleh mengatakan Allah turun dengan DzatNya, karena ini bathil.

Pendapat 3:
Tidak boleh dimutlakkan ke pendapat yang nomor 1 dan nomor 2, alias tidak menetapkan dan tidak pula menafikan, karena kaidah mereka: tidak boleh melampaui batas baik dari AlQuran maupun Hadits.

Syaikh Shalih Alu Syaikh hafizhahullah menguatkan pendapat yang ketiga. 

___

Adapun saya lebih condong ke pendapat Ahlul hadits bahwa Allah itu turun dengan DzatNya.

Walaupun asalnya kita tidak perlu membahasakan dengan kalimat ``Allah itu turun dengan DzatNya``.

Namun yang saya fahami bahwa tidak adanya lafazh dalam hadits bahwa Allah turun dengan DzatNya, tidak menafikan bahwa Allah itu sendiri adalah Dzat yang memiliki Nama-Nama dan Sifat-Sifat, sehingga tidak bisa dipisahkan.

Karena sebagaimana penjelasan Syaikh Muhammad Bin Shalih Al Utsamin rahimahullah bahwa, ketika menjelaskan hadits mutawatir tentang turunnya Allah ke langit dunia, Syaikh mengatakan:

أن المراد بالنزول هنا نزول الله نفسه, ولا نحتاج ٱن نقول : بذاته

``Bahwa yang dimaksud turun disini, adalah Diri Allah yang turun. Sehingga tidak perlu lagi kita katakan : ''dengan dzatNya''..``

Tapi kenapa sebagian para ulama membuat statement bahwa Allah itu turun dengan DzatNya?!
Tidak lain karena untuk membantah orang yang menyelewengkan makna turun pada hadist, dengan mengartikan turunnya perintah Allah, atau turunnya rahmat Allah atau bahkan yang turun adalah malaikat Allah.

Bisa dilihat pembahasannya dalam Syarah Aqidah Wasithiyyah karya Syaikh Muhammad Bin Shalih Al Utsamin rahimahullah

Related

Tauhid Asma' Wash Shifat 1403770398973067

Posting Komentar

Popular

Comments

"Bagaimana mungkin kita bisa mencintai Allah, sementara dalam keadaan kita tidak mengenal Nama-namaNya, sifat-sifatNya, tidak tahu keberadaannya, tidak tahu apa yang Dia benci dan tidak tahu apa yang Dia sukai..."
item