Tujuan Kita Memberi Nasehat

Kita belajar sunnah itu ingin agar kita bisa jadi pribadi yang bertaqwa, yang ujungnya berharap bisa masuk surganya Allah. Sebagaimana kita ingin bertaqwa, maka selayaknya kita juga ingin agar saudara kita, berharap bisa sama-sama bertaqwa.

Setelah kita belajar dan bisa paham, kemudian kita melihat ada kesalahan dari saudara kita, terutama kesalahan yang berkaitan dengan pokok sunnah, maka melekat kewajiban kita untuk beramar ma'ruf nahi mungkar sesuai kemampuan kita.

Tahukah anda?! Kisah bani israil terdahulu, yakni tatkala Allah melarang orang-orang Yahudi berburu ikan dihari sabtu. Namun diantara mereka melakukan tipu muslihat dengan menempatkan perangkap ikan pada hari jum'at dan mengambil hasilnya pada hari Ahad.

Dalam fitnah/ujian orang Yahudi sebagaimana kisah diatas, ada 3 kelompok yang Allah terangkan dalam alquran surat al-a'raf: 164

Kelompok 1: Kelompok yang melakukan pelanggaran dan tipu muslihat berkaitan larangan berburu ikan pada hari sabtu.

Kelompok 2: Kelompok yang melarang dan menjauhkan diri dari larangan Allah tersebut.

Kelompok 3: Kelompok yang berdiam diri, tidak berbuat dan tidak pula melarang. Hanya saja kelompok ini menanyakan sikap kelompok 2 atas kelompok 1: "Mengapa kalian menasehati kaum yang Allah akan binasakan mereka atau mengadzab mereka dengan azab yang sangat keras"?

Maka perhatikanlah firman Allah yang mengisahkan kisah ini:

وَإِذْ قَالَتْ أُمَّةٌ مِّنْهُمْ لِمَ تَعِظُونَ قَوْمًا ۙ اللَّهُ مُهْلِكُهُمْ أَوْ مُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا ۖ قَالُوا مَعْذِرَةً إِلَىٰ رَبِّكُمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ  [٧:١٦٤]

Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: "Mengapa kalian menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?" Mereka menjawab: "Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa.

فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ أَنجَيْنَا الَّذِينَ يَنْهَوْنَ عَنِ السُّوءِ وَأَخَذْنَا الَّذِينَ ظَلَمُوا بِعَذَابٍ بَئِيسٍ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ  [٧:١٦٥]

Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik.

فَلَمَّا عَتَوْا عَن مَّا نُهُوا عَنْهُ قُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ  [٧:١٦٦]

Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina.

-------------------------------------------

Maka faidah yang bisa diambil dalam ayat diatas:
1. Bahwa kelompok kedua yang melakukan nahi mungkar mendapatkan keselamatan dari Allah.

2. Bahwa kelompok pertama yakni orang-orang Yahudi yang melanggar larangan Allah, mendapat siksaan yang keras, bahkan mereka dikutuk jadi kera yang hina.

3. Adapun kelompok ketiga yang berdiam diri, tidak dijelaskan secara tegas oleh Allah bagaimana nasib mereka.

Disebutkan Imam Ibnu Katsir rahimahullah: bahwa para Imam berbeda pendapat mengenai kelompok ketiga diatas, apakah termasuk orang yang dibinasakan ataukah termasuk orang yang diselamatkan.

4. Bahwa tujuan nahi mungkar diantaranya: adalah agar kita mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Rabb kita, dan supaya mereka yang kita nasehati, bertakwa kepada Allah.

5. Melanggar larangan Allah maupun RasulNya, sangat memungkinkan mendapatkan hukuman didunia.

PERTANYAAN:

Jika ada larangan dari Allah maupun dari RasulNya, dan ada saudaramu yang melanggarnya sementara kamu telah mengetahui larangan tersebut. Kamu mau ikut contoh kelompok yang mana?

#nasehat

Related

Nasehat 1007965861477412821

Posting Komentar

Popular

Comments

"Bagaimana mungkin kita bisa mencintai Allah, sementara dalam keadaan kita tidak mengenal Nama-namaNya, sifat-sifatNya, tidak tahu keberadaannya, tidak tahu apa yang Dia benci dan tidak tahu apa yang Dia sukai..."
item