Muliakan Pemimpinmu Bukan Menghinanya

Didalam islam, penguasa atau pemimpin kaum muslimin itu wajib untuk dimuliakan, bahkan terdapat dalam hadits penyebutannya digandengkan dengan lafaz Allah yakni "Sulthanullah", hal ini sebagaimana "baitullah", artinya untuk pemuliaan..,

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

من أكرم سلطان الله تبارك وتعالى في الدنيا أكرمه الله يوم القيامة ومن أهان سلطان الله تبارك وتعالى في الدنيا أهانه الله يوم القيامة

"Barangsiapa yang memuliakan Sulthan Allah tabaraka wa ta'ala (penguasa)  didunia, maka Allah akan memuliakannya pada hari kiamat, dan sebaliknya barangsiapa yang menghina penguasa didunia, maka Allah akan hinakan dia pada hari kiamat."

Hadits hasan diriwayatkan Imam Ahmad Dan Imam Tirmidziy, dari jalan shahabat Abu Bakrah Nufai' Bin Al-Harits radhiyallahu 'anhu. Dibawakan juga oleh Syaikh Al Albani rahimahullah dalam kitab beliau AsSilsilah AshShahihah

..

Memuliakan presiden kita saat ini adalah wajib, karena Nabi kita telah memerintahkan dengan jelas dalam hadits diatas. 

Adapun dai-dai provokator yang suka mencela pemimpin seperti ungkapan Ojokuwi sebagai plesetan dari nama presiden kita saat ini, bahkan sampai taraf menuduh bahwa pemimpin kita sebagai "figur karbitan yang membawa seribu pesan jahat, terutama bagi umat islam", curhat akan aib pejabat pemerintahpun dibuat surat atau majelis terbuka, maka kita ucapkan Inna lillahi wainna ilayhi roji'un... 

Tidak heran provokasi-provokasi seperti ini hanya memancing rakyat untuk menjelekkan presidennya, bahkan bisa saja sampai taraf menggulingkan, sebagaimana banyak negeri yang hancur, berawal dari provokasi.

Semoga mereka mau bertaubat dan bertaqwa kepada Allah, agar kembali untuk memuliakan pemimpin kita, pemimpin kaum muslimin saat ini...

Dan kita berlindung kepada Allah dari syubhat-syubhat yang membuat kita tergelincir dari manhaj Ahlussunah yang mulia ini, tepatnya Manhaj dalam bermuamalah kepada penguasa.

05 Sya'ban 1440 H - 10 April 2019 M
Herry Septiady

Related

Manhaj 9019838722122971667

Posting Komentar

Popular

Comments

"Bagaimana mungkin kita bisa mencintai Allah, sementara dalam keadaan kita tidak mengenal Nama-namaNya, sifat-sifatNya, tidak tahu keberadaannya, tidak tahu apa yang Dia benci dan tidak tahu apa yang Dia sukai..."
item