Lanjutan 4 Wasiat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam

4 Wasiat Nabi Kita shallallahu 'alaihi wasallam

إن الحمد لله نحمده و نستعينه و نستغفره و نعوذ بالله من شرور أنفسنا و من سيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له و من يضلل فلا هادي له
أشهد ان لا اله إلا الله وحده لا شريك له و أشهد أن محمدا عبده و رسوله

ياأيها الذين ءامنوا اتقو الله حق تقاته ولا تموتن إلا و أنتم مسلمون
ياأيها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة و خلق منها زوجها و بث منهما رجالا كثيرا و نساء و اتقو الله الذي تساءلون به و الأرحام إن الله كان عليكم رقيبا
ياأيها الذين ءامنوا اتقوا الله و قولوا قولا سديدا يصلح لكم أعمالكم و يغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله و رسوله فقد فاز فوزا عظيما
 أما بعد
فإن أصدق الحديث كتاب الله و خيرا الهدي هدي محمد صلى الله عليه و سلم و شر الأمور محدثاتها  و كل محدثة بدعة و كل بدعة ضلالة و كل ضلالة في النار

Hadirin yang saya muliakan malam ini, Rabu 18 Ramadhan 1440 Hijriyyah atau bertepatan tanggal 22 Mei 2019 tahun Masehi, kita bersyukur kepada Allah atas nikmat iman, islam, nikmat sunnah, begitu juga dengan nikmat hidup aman dan nyaman, ketika sebagian daerah di Ibukota Jakarta sedang memanas, 

Perhatikan bagaimana Allah berfirman:

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ 

“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa: Wahai, Rabbku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman kepada Allah dan hari akhir”.
Quran Surat Al Baqarah ayat 126

Hadirin yang saya muliakan, bagaimana dalam ayat ini, Nabi ibrahim 'alaihissalaam mendahulukan meminta nikmat aman baru kemudian nikmat rezeki. Ini menunjukkan betapa mahalnya nikmat aman, salah satu nikmat yang terbesar dididunia yang wajib kita syukuri.

Berdasarkan penjelasan gubernur DKI Jakarta sampai ada 6 nyawa telah melayang dan tidak tertutup kemungkinan bisa lebih jika demonstrasi dan provokasi tak kunjung usai.

Orang yang beriman pasti sedih dan menangis, karena mereka tahu betapa mahal dan berartinya 1 nyawa dari kaum muslimin, sebagaimana hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:

لزوالُ الدُّنيا أَهونُ عندَ اللَّهِ من قتلِ رجلٍ مسلمٍ

Hancurnya dunia itu lebih ringan disisi Allah dibanding terbunuhnya 1 orang muslim.
Hadits shahih riwayat Imam An Nasai dari jalan shahabat Abdullah bin 'Amr radhiyallahuma

Kalau 1 nyawa muslim saja lebih berharga dibandingkan dunia, maka bagaimana dengan 6 atau puluhan atau bahkan ratusan nyawa yang hilang?!

Maka hadirin yang saya muliakan, ketika terjadi banyak perselisihan apakah berkaitan pemerintah yang zhalim atau sebaliknya rakyatnya yang zhalim dan masalah-masalah lainnya, hendaknya kita kembalikan kepada hadits-hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bagaimana cara bersikap yang benar.

Hadirin yang saya muliakan, tanggal 07 Ramadhan yang lalu, kita membahas 2 dari 4 wasiat Nabi shallallallahu 'alaihi wasallam, ada yang masih ingat?! Wasiat yang terambil dari hadits irbadh bin Sariyah radhiyallahu 'anhuma yang diriwayatkan Imam Abu Dawud Dan Tirmidziy, derajat haditsnya hasan shahih.

Wasiat pertama adalah wasiat taqwa
Wasiat kedua adalah wasiat untuk dengar dan taat terhadap pemimpin kaum muslimin
Wasiat ketiga adalah ketika terjadi perselisihan maka wajib berpegang kuat dengan sunnah Nabi shalallallahu 'alaihi wasallam dan sunnah khulafaur rasyidin yang diberi petunjuk 

 فإنه من يعش منكم فسيرى اختلافا كثيرا فعليكم بسنتي و سنتي الخلفاء الراشدين المهديين و عضوا عليها بالنواجذ

Hadirin yang saya muliakan, kita bahas yang ketiga, tentang wajibnya berpegang teguh dengan sunnah Nabi shalallallahu 'alaihi wasallam dan sunnah khulafaur rasyidin yang diberi petunjuk 

Dalil yang memperkuat juga terdapat didalam Al Quran, Allah berfirman:

‎فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخِرِ ذَلِكَ خَيْرُُ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً

Maka jika kalian berselisih pendapat tentang sesuatu maka kembalikan kepada Allah dan RasulNya, jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir, dan yang demikian itulah sebaik-baik akibatnya.
Quran Surat An Nisa ayat 59

Contoh ketika seseorang berselisih bagaimana menyikapi pemerintah yang misalnya curang atau berbuat zhalim..

Maka jangan kita kembalikan kepada dai-dai provokator yang menghasud umat untuk turun kejalan berdemonstrasi, ravolusi atau bahkan dengan kata "jihad" , tapi kembalikan kepada Al Quran dan Sunnah yang lebih secara detail membimbing kita.

Berikut 2 hadist cara bersikap ketika pemerintah melakukan kezhaliman atau kecurangan:

1. Dari Hudzaifah Radhiyallahu anhu bahwasanya Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

 يَكونُ بَعْدِي أَئِمَّةٌ لا يَهْتَدُونَ بهُدَايَ، وَلَا يَسْتَنُّونَ بسُنَّتِي، وَسَيَقُومُ فيهم رِجَالٌ قُلُوبُهُمْ قُلُوبُ الشَّيَاطِينِ في جُثْمَانِ إنْسٍ، قالَ: قُلتُ: كيفَ أَصْنَعُ يا رَسولَ اللهِ، إنْ أَدْرَكْتُ ذلكَ؟ قالَ: تَسْمَعُ وَتُطِيعُ لِلأَمِيرِ، وإنْ ضُرِبَ ظَهْرُكَ، وَأُخِذَ مَالُكَ، فَاسْمَعْ وَأَطِعْ.

Nanti setelahku ada pemimpin-pemimpin yang tidak berpedoman dengan petunjukku, tidak pula bersunnah dengan sunnahku, dan akan ada diantara pemimpin tersebut seorang yang hati mereka berhati syaithan berwujud manusia. Maka Hudzaifah bertanya: Apa yang mesti kami lakukan ya Rasulullah, jika mendapati pemimpin yang demikian? Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Dengar dan taat terhadap pemimpin, meskipun punggungmu dipukul, hartamu diambil, maka tetap dengar dan taat.
Hadits Shahih riwayat Imam Muslim

2. Hadist dari Anas Bin Malik radhiyallahu 'anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فإنَّكُمْ سَتَرَوْنَ بَعْدِي أثَرَةً، فَاصْبِرُوا حتَّى تَلْقَوْنِي علَى الحَوْضِ

“Sungguh kalian akan melihat setelahku pemimpin yang mementingkan dirinya sendiri, maka bersabarlah kalian sehingga menjumpaiku ditelaga haudh”.
Hadits Shahih Riwayat Imam al-Bukhari

3. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ أَرَادَ أَنْ يَنْصَحَ لِذِي سُلْطَانٍ فَلاَ يُبْدِهِ عَلاَنِيَةً، وَلَكِنْ يَأْخُذْ بِيَدِهِ فَيَخْلُوْبِهِ، فَإِنْ قَبِلَ مِنْهُ فَذَاكَ وَ إِلاَّ كَانَ قَدْ أَدَّى الَّذِي عَلَيْهِ

 “Barangsiapa yang ingin menasihati penguasa, janganlah ia menampakkan dengan terang-terangan. Hendaklah ia pegang tangannya lalu menyendiri dengannya. Jika penguasa itu mau mendengar nasihat itu, maka itu yang terbaik dan bila si penguasa itu enggan (tidak mau menerima), maka sungguh ia telah melaksanakan kewajiban amanah yang dibebankan kepadanya.
Hadits riwayat Imam Ibnu Abi 'Ashim dalam kitab beliau As Sunnah

Posting Komentar

Popular

Comments

"Bagaimana mungkin kita bisa mencintai Allah, sementara dalam keadaan kita tidak mengenal Nama-namaNya, sifat-sifatNya, tidak tahu keberadaannya, tidak tahu apa yang Dia benci dan tidak tahu apa yang Dia sukai..."
item