Orang Musyrikinpun Mengakui Tauhid Rububiyah..

Ikhwatifillah rahimakumullah

Sesungguhnya seseorang itu dikatakan bertauhid adalah tatkala dia mengerti, memahami dan menjalankan konsekuensi dari jenis tauhid yaitu tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah dan tauhid asma' wash shifat.

Ketiga jenis tauhid diatas bukanlah pembagian yang bid'ah sebagaimana disangkakan sebagian juhala' (orang-orang bodoh), namun sebagaimana diterangkan oleh Syaikh Muhammad Al Amin Asy Syinqity rahimahullah didalam kitabnya Adwaa'ul Bayaan juz 3 halaman 410-414: Bahwa ketiga jenis tauhid diatas sungguh ditetapkan adanya berdasarkan penelitian dari Al Quran.

Bukankah kita sepakat bahwa dalam ilmu nahwu ada pembagian isim, fi'il dan huruf?!

Bukankah dengan tidak dijelaskan adanya pembagian  isim, fi'il dan huruf, secara tegas  namun tak bisa kita dipungkiri bahwasanya didalam AlQuran itu pasti terdiri dari isim, fi'il dan huruf? Demikian juga sebagaimana dikatakan oleh Asy Syaikh Al Allamah Bakr Abu Zaid rahimahullah bahwa pembagian tauhid ini adalah telah dikenal terlebih dulu oleh ulama salaf terdahulu seperti yang diisyaratkan oleh Imam Ibnu Mandah, Ibnu Jarir Ath Thabari, Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah, syaikhul islam Ibnul Qoyyim rahimahumullah dan masih banyak lagi.

Ikhwatifillah..

Kita telah mengenal apa itu tauhid secara bahasa maupun istilah, nah sekarang kita mulai dengan, Apa itu definisi tauhid rububiyah? Tauhid rububiyah adalah mentauhidkan Allah ta'ala dalam perbuatan-perbuatan yang menjadi kekhususan bagi Allah. Seperti menciptakan, menguasai, memberi rezeki dan mengatur seluruh alam semesta alam ini.Adapun dalil-dalilnya adalah:.
Al Quran surat Al A'raf: 54, Allah ta'ala berfirman:


أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ

" Ingatlah, Hanya milik Allah saja segala penciptaan dan urusan ".

Al Quran surat Ali Imran:189, Allah ta'ala berfirman:


وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ

" Dan hanya milik Allah saja langit dan bumi itu ".

Kemudian Al Quran surat Yunus: 31, Allah ta'ala berfirman:

قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أَمْ مَنْ يَمْلِكُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَمَنْ يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَمَنْ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ فَسَيَقُولُونَ اللَّهُ فَقُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ

"Katakanlah (Muhammad): "Siapakah yang memberi rezeki kepada kalian dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan yang mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka menjawab: "Allah". Maka katakanlah: "Mengapa kalian tidak bertaqwa (kepada-Nya)?"

Ikhwatifillah rahimakumullah
..

Perhatikanlah, dalil dari Al quran surat Yunus ayat 31 tadi, maka kita akan mendapat faidah yang besar bahwa orang-orang kafir musyrik pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mereka juga mengetahui tauhid rububiyah ini, sehingga jika seorang muslim sekarang keyakinannya hanya sampai bahwa " Allah satu-satunya pencipta, atau Allah satu-satunya pemberi rezeki atau Allah satu-satunya penguasa dan pengatur alam ini ", maka keyakinan yang seperti ini tidak ada bedanya dengan keyakinan orang-orang musyrik pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahkan mereka tetap diperangi oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sampai mereka mau mentauhidkan Allah dalam uluhiyahNya.

Dan bukti lain bahwa orang-orang kafir musyrik pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengakui tauhid rububiyah ini, adalah sebagaimana dikatakan syaikh Abdurrahman bin Zaid bin Aslam didalam kitab Jaami' Al Bayaan bahwa dahulunya orang arab musyrik mereka mengucapkan ketika talbiyah:

لبيك اللهم لبيك لبيك لا شريك لك إلا شريك هو لك تملكه وما ملك

Jadi alangkah rugi dan malangnyanya kaum muslimin sekiranya pengakuan dan keyakinan mereka hanya sekedar tauhid rububiyah saja.

Jogja, 8 Muharram 1430 Hijriyah, Jam 23.23 Wib.
Aboe Tsabit Herry Septiady Bin Hatok bin Haris Al Batamy

Related

Tauhid 8240818284052590977

2 komentar

Popular

Comments

"Bagaimana mungkin kita bisa mencintai Allah, sementara dalam keadaan kita tidak mengenal Nama-namaNya, sifat-sifatNya, tidak tahu keberadaannya, tidak tahu apa yang Dia benci dan tidak tahu apa yang Dia sukai..."
item