Sedikitnya Orang Yang Bertauhid

Ikhwatifillah rahimakumullah,

Ketahuilah, sesungguhnya pada zaman sekarang, manusia yang mengerti tentang tauhid dan konsekuensinya adalah sangat sedikit, dan ini merupakan sunnatullah (ketentuan Allah), karena Allah ta'ala menjelaskan dalam firmanNya dalam surat Yusuf 106:

وَمَا يُؤْمِنُ اكْثَرُهُمْ بِاللَهِ اِلَّا وَهُمْ مُشْرِكُونَ

“Dan tidaklah kebanyakan dari mereka itu beriman kepada Allah melainkan dalam keadaan mereka mempersekutukan Allah”.

Al Imam Asy Syaukani rahimahullah dalam tafsirnya Fathul Qadir mengatakan:

 وما يصدق ويقر أكثر الناس بالله من كونه الخالق الرزاق المحيي المميت إلا وهم مشركون بالله ، يعبدون معه غيره كما كانت تفعله الجاهلية

Dan tidaklah kebanyakan manusia membenarkan dan menetapkan serta meyakini  bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Menciptakan, Maha Pemberi Rezeki, Yang Maha Menghidupkan  lagi  Mematikan melainkan dalam keadaan mereka itu mempersekutukan Allah, disamping beribadah kepada Allah mereka juga beribadah kepada selain-Nya. Sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang pada masa jahiliyah.



Jadi ayat ini sangat jelas bahwa manusia yang berbuat syirik kepada Allah ta'ala adalah lebih banyak dari pada orang-orang yang bertauhid, sehingga membuat kita merasa takut, jangan-jangan kita termasuk orang yang tidak mengerti tentang tauhid, syarat, rukun, pembatal serta konsekuensi dari tauhid, kemudian kita digolongkan kedalam ayat:

وَهُمْ مُشْرِكُونَ

-Kita berdoa kepada Allah ta'ala semoga diberi kepahaman terhadap tauhid yang benar dan bisa mengamalkannya dan mendakwahkannya-

Ikhwatifillah rahimakumullah, Jadi apa sesungguhnya makna tauhid itu?

Al Imam Ibnu Faris rahimahullah menjelaskan makna tauhid dari segi bahasa yaitu “berasal dari kata و ح د (waw, ha, dal) maksudnya sesuatu yang menunjukkan atas esa atau tunggal yang tidak ada sedikitpun semisal dengannya”. (Kitab Madkhal Ilal ‘Aqidatil Islaamiyyah, hal:13)

Al Imam Syaikh Muhammad Bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan makna tauhid secara istilah yaitu:

إفراد الله تعالى بما يختص به من الربوبية و الألوهية و الأسماء و الصفات

“Mengesakan Allah ta’ala terhadap apa yang menjadi kekhususan bagi Allah baik didalam hal rububiyahNya, uluhiyahNya maupun dalam nama-nama dan sifat-sifatNya.

(kitab Qoulul Mufid syarah kitabut tauhid)

Ikhwatifillah rahimakumullah,

Sekarang jadi pertanyaan, “Apa makna dari tauhid rububiyah, uluhiyah dan nama-nama dan sifat-sifat Allah?”

Jawabannya Insya Allah tabaaraka wa ta'ala akan dibahas pada tulisan selanjutnya biidznillahi ta’ala. Yang jelas faidah dari kita mengetahui ketiga tauhid diatas salahsatunya adalah terbedakannya antara orang yang muwahhid (yang bertauhid) dengan orang yang musyrik dan antara ahlussunnah wal jama’ah dengan ahlul bidh’ah wal iftiraq.

Wallahu a’lamu bishshawab.

Jogja, 16 Rajab 1431 Hijriyyah
Aboe Tsabit  Herry Septiady Al Batamy


Artikel Selanjutnya:
Tidak Cukup Hanya Tauhid Rububiyyah

Related

Tauhid 7306612075637247643

Posting Komentar

Popular

Comments

"Bagaimana mungkin kita bisa mencintai Allah, sementara dalam keadaan kita tidak mengenal Nama-namaNya, sifat-sifatNya, tidak tahu keberadaannya, tidak tahu apa yang Dia benci dan tidak tahu apa yang Dia sukai..."
item